1. Lucifer (Pride/Kebanggan/Kesombongan)
Dalam
bahasa Latin, kata "Lucifer" yang berarti "Pembawa Cahaya" (dari lux,
lucis, "cahaya", dan "ferre", "membawa")adalah sebuah nama untuk
"Bintang Fajar" (planet Venus ketika muncul pada dini hari). Lucifer
menurut kisah-kisah dulunya adalah malaikat, namun akhirnya diturunkan
ke bumi karena menentang Tuhan, yang ketika itu mulai menciptakan Adam.“hasrat yang berlebihan untuk menonjolkan keunggulan diri sendiri.”
Kesombongan disebut “penuh” apabila orang begitu dikuasai olehnya hingga
ia menolak untuk menundukkan akal budi dan kehendaknya pada Tuhan,
serta taat pada perintah-perintah-Nya. Orang yang demikian menolak Tuhan
dan mereka yang mewakili-Nya. Dalam arti tertentu, seorang dengan
kesombongan penuh menjadikan dirinya sendiri tuhan.
Kesombongan
dapat juga “tidak penuh”. Di sini orang tidak menolak Tuhan atau mereka
yang lebih tinggi darinya; melainkan, ia sekedar menilai dirinya terlalu
tinggi.
Sehubungan dengan kesombongan adalah “besar kepala”, di
mana orang memiliki hasrat berlebihan untuk memamerkan keunggulannya dan
menerima pujian. Tentu saja, setiap orang hendaknya berbangga akan apa
yang telah dicapainya dan bersyukur kepada Tuhan atas kemampuan yang
dianugerahkan-Nya sehingga dapat melakukan sesuatu dengan baik. Namun
demikian, disposisi batin yang demikian berbeda dari orang yang dalam
“ke-ego-annya” termotivasi untuk melakukan sesuatu hanya demi
mendapatkan pujian dan penghargaan, atau senantiasa berbicara mengenai
“aku melakukan ini” dan “aku melakukan itu” demi membuat orang-orang
lain kagum dan menyampaikan pujian mereka.
Kesombongan merupakan
suatu kebiasaan buruk yang sangat berbahaya, demikian kata St Thomas,
sebab orang begitu rentan terhadap kesombongan sebagai akibat dari luka
dosa asal. Kesombongan dapat dengan mudah masuk diam-diam dalam
kehidupan kita, berkembang pesat tanpa kita ketahui, berakar, dan
mencemari segala yang kita lakukan. St Yohanes Vianney mengajarkan,
“Kesombongan membuat kita membenci mereka yang sama dengan kita karena
mereka sama dengan kita; mereka yang di bawah kita karena khawatir
mereka akan menyamai kita; mereka yang di atas kita karena mereka di
atas kita.” Penyembuh rohani untuk kesombongan meliputi pemeriksaan
batin secara rutin dan seksama, mengamalkan kerendahan hati dan
merenungkan kerendahan hati serta pelayanan TUHAN.
2. Mammon (Greed/Keserakahan)
Mammon
adalah iblis keserakahan, kekayaan dan ketidakadilan. Orang-orang yang
menyembah Mammon yang setara dengan orang-orang rakus pada uang. Nah
gambar di atas memperlihatkan Mammon sedang menahan uang/harta di
pangkuannya (itu artinya pelit) dan menginjak kepala seseorang (itu bisa
diartikan menginjak penyembahnya atau bisa pula sedang menginjak orang
lain untuk kekayaannya).
3. Asmodeus (Lust/Nafsu seks berlebihan)
Asmodeus
adalah setan nafsu dan karena itu bertanggung jawab untuk memutar
hasrat seksual orang. Dikatakan bahwa orang yang jatuh ke cara Asmodeus
akan dihukum selamanya di neraka tingkat kedua. Dia membawahi tujuh
puluh dua pasukan setan di bawah komandonya. Dia adalah salah satu raja
neraka di bawah Lucifer. Dia digambarkan muncul dengan tiga kepala, yang
pertama adalah seperti banteng, yang kedua seperti laki-laki dengan
mahkota, dan yang ketiga seperti domba jantan. Dia memiliki ekor ular,
dan dari mulutnya mengeluarkan api. Selain itu, ia duduk di atas sebuah
neraka naga dan memegang tombak.“hasrat yang berlebihan akan kenikmatan seksual.” Dikuasai hawa nafsu,
orang secara egois mencari cara untuk memuaskan hasrat seksualnya. Ia
mencari kenikmatan pribadi yang sekejap. Ia memandang orang lain lebih
sebagai tubuh belaka daripada sebagai pribadi. Dosa-dosa yang berkembang
dari hawa nafsu termasuk menikmati pikiran-pikiran yang tidak sopan,
masturbasi, percabulan, perzinahan dan pornografi. St Bernardus dari
Clairvaux mengajarkan, “Cinta berlebihan akan daging adalah kekejian,
sebab di bawah rupa memuaskan tubuh, kita membunuh jiwa.” Pada akhirnya,
hawa nafsu menghantar orang pada pemujaan kenikmatan seksual.
Hawa
nafsu berbeda dari hasrat sehat suami isteri untuk saling mengungkapkan
kasih mereka sebagai suami dan isteri dalam ikatan perkawinan. Kasih
suami isteri dalam perkawinan adalah suatu tindakan saling memberi diri
yang bebas, saling menghormati martabat suami dan isteri, yang
meneguhkan janji pernikahan mereka dan terbuka terhadap kehidupan baru.
Sebab
itu, demi memerangi hawa nafsu, orang hendaknya berdoa mohon keutamaan
kemurnian, waspada terhadap kesempatan dosa (yang begitu banyak dalam
dunia ini) dan memiliki visi yang jelas akan kebaikan seksualitas
dirinya, perkawinan dan kasih suami isteri seperti dirancangkan oleh
Tuhan. Apabila datang pemikiran-pemikiran atau hasrat-hasrat yang tidak
sopan, dan orang dapat jatuh ke dalam dosa, para pembimbing rohani juga
menyarankan orang kerap menerima Sakramen Tobat, menghindarkan diri dari
bermalas-malasan dan segera mengalihkan perhatian. Sebagai contoh,
suatu ketika, St Fransiskus dari Assisi begitu dikuasai oleh
pemikiran-pemikiran yang tidak sopan, maka ia melemparkan diri ke dalam
semak-semak mawar. (Mungkin ada baiknya kita menanam banyak semak-semak
mawar di sekitar wilayah kita!)
4. Leviathan (Envy/Iri hati)
Leviathan
adalah salah satu dari tujuh pangeran dari neraka dan pintu neraka ada
di mulutnya (Hellmouth). Leviathan identik dengan rakasa laut besar.
Leviathan adalah salah satu setan yang dikatakan untuk menggoda
laki-laki dalam melakukan penghujatan. Penghujatan ini bisa diartikan
karena alasan dendam yang timbul karena iri atau dengki dengan sesuatu
hal.
5. Beelzebub (Gluttony/Rakus makan)
Beelzebub
adalah nama dari salah satu dari tujuh raja neraka dan digambarkan
sebagai dewa lalat. Dia mengajak seseorang untuk makan banyak, mahal,
rakus, dan pilih-pilih makanan. Dosa ini kelihatan kecil, karena hanya
masalah makan, tetapi ernyata menjadi dosa yang besar.
6. Satan/Amon (Wrath/Kemarahan)
Dia
adalah perwujudan dari antagonisme yang berasal dari agama-agama
Abrahamik. Dia memunculkan kemarahan yang akhirnya bersifat detruktif
dan menimbulkan dosa. Contoh dari akibat dari dosa ini adalah membunuh
(bisa juga membunuh orang lain buat pemujaan). Namun yang paling berat
dari dosa ini adalah bunuh diri.
7. Belphegor (Sloth/Kemalasan)
Belphegor
digambarkan dalam dua model berbeda: sebagai seorang wanita muda yang
cantik ketika di dunia atau sebagai iblis berjenggot mengerikan dengan
tanduk dan kuku yang tajam. Dia sering dikatakan juga sebagai iblis
kekayaan yang didapat dengan licik. Dia mendorong seseorang untuk
mendapatkan kekayaan dengan cara mudah dan jika perlu dengan menipu.
Sebagai contoh adalah korupsi. Nah, setelah kaya maka waktunya untuk
bermalas-malasan tanpa bekerja. Kemalasan, bagi kita biasanya bisa
menjadi sebuah kebiasaan. contoh paling mudah adalah menunda pekerjaan
dan terus mencari pekerjaan yang mudah dengan hasil yang besa
No comments:
Post a Comment